Aku berlindung kepadaMu dari Perkataan Dustaku, dan aku Mohon Ampun padaMu dari ke Bodohanku.
Disini saya mencoba untuk memaparkan atau menjelaskan kepada anda-anda semua akan arti dari
Kebersamaan. Mengapa kata
Kebersamaan yang saya bahas? Sebab kata
ini selalu lekat pada setiap sisi kehidupan manusia, bila kita tidak
pernah menyadari akan pentingnya memahami Arti
Kebersamaan, maka kita tidak akan
pernah bisa untuk memulai apapun bentuk aktifitas
kesehari-harian,mangapa demikian?, karena Sang Pencipta (Allah) juga
bersama dengan abdi-abdiNya. Perlu diketahui bahwa arti kata
kebersamaan tidaklah identik dengan
sama/serupa/menyerupai. Jadi bila Allah saja bersama apa lagi kita
sebagai makhluk. Karena bagi manusia tidaklah hidup bila hanya sendiri,
sebab sendiri bukan arti hidup ini, maaf saya ambil dari salah satu
lirik lagu-lagu saya.(Arti Hidup). Lantas mengapa masih berfikir
sendir!, merasa sendiri!, dan tak mau perduli dengan sesama yang
lain.Bila itu masih terjadi didalam berjalannya kehidupan ini, maka akan
berakibat dan mengakibatkan kegagalan bagi satu Komunitas/Kelompok.Saya
contohkan:
1. Di dalam berjalannya rumah tangga, jelas tidak bisa berfikir sendiri dan merasa sendiri.
2. Di dalam berjalannya roda
pemerintahan juga tidak bisa antara yang dipimpin dengan yang memimpin
saling berfikir sendiri dan merasa sendiri-sendiri.
Kedua contoh tersebut menjadi bukti bagi kita akan pentingnya saling memahami Arti
Kebersamaan, dan masih banyak lagi bentuk kehidupan Komunitas manusia yang dibagun tidak berdasarkan,berlandaskan
Kebersamaan, pasti berakibat dan
mengakibatkan kegagalan, kehancuran bagi Komunitas tersebut. Saya
ingatkan lagi bahwa dalam berjalanya rodah-roda kehidupan didunia ini
tidak membedekan antara yang dibawah dan diatas sebab kata tersebut
hanyalah simbol belaka, tidak berarti lebih baik yang diatas juga tidak
lebih buruk yang dibawah sebab keduanya sangat berkaitan erat didalam
berjalannya Komunitas Sosial Kehidupan Manusia. Jujur saja, sebenarnya
saya sangat tidak bisa mengerti akan masih adanya sebuah Negara yang
menata masyarakatnya tidak pernah perduli akan
Kebersamaan tersebut, bahkan bisa
saling mencelakai hanya karena diakibatkan Kerakusan, dan Keserakahan
manusia terhadap kehidupan ini. Seakan-akan ingin dimiliki sendiri tanpa
pernah lagi mau menyadari bahwa yang dimilikinya berasal dari hasil
Mencuri dan Mengambil yang bukan Porsinya. Parahnya lagi, yang
diperbuatnya dikatakannya: Sudah merupakan Kosenkwensi dari
hidup.(luar biasa).Seakan-akan manusia merasa Sah-Sah saja untuk berbuat
demikian. Dimanakah Etika Moral kita sebagai makhluk yang sebenarnya
memiliki Aturan dan System yang sudah Allah tentukan untuk seluruh
makhlukNya. Hal-hal seperti ini sudah biasa terjadi diseluruh dunia
(Gawat), Konon katanya ber-Azazkan keperdulian dan kebersamaan namun
kenyataanya lagi-lagi manusia selalu diterpa watak/sifat Tamak, Rakus,
dan saaaangat Kikir, tak mau perduli apalagi memberi. Dengan demikian
cobalah untuk memahami lebih jauh Arti Hidup yang tidak terlepas dari
Kebersamaan kita sebagai makhluk
ciptaanNya. Cobalah untuk menerapkan, mengaplikasikan, membuktikan kalau
kita masih punya Etika Moral dalam menanti untuk menuju hidup yang
lebih Pasti dan lebih Hakiki.
sumber : fardhie.com
No comments:
Post a Comment