Sunday, June 30, 2013

Pengertian Percaya Diri dan Pembagiannya

Definisi Percaya Diri:Keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri (citra) sendiri, termasuk percaya atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya untuk mengatasi kegagalan secara konstruktif. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
• PD secara perilaku : didasari kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, membuat orang tampil PD/ mampu melakukan sesuatu
• PD secara emosional : menguasai emosi, menyatakan perasaan, berpikir positif, menghargai orang lain, terbuka dr kritik
• PD secara spiritual, keyakinan : keberadaan kita mempunyai makna, adanya takdir, pd tujuan hidup yg positif.

Macam-Macam Percaya Diri
1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Contoh perilaku:a) Menampilkan diri sebagai seorang yang berkuasa atau sebagai orang yang mengesankan. b) Membuat atau melaksanakan keputusan meskipun menghadapi ketidaksetujuan dari pihak lain.  c) Menunjukkan keyakinan dalam mengambil keputusan atau kemampuan