Friday, October 28, 2011

Naskah Drama Lakon Babad Tanah Minahasa


Judul Naskah Drama: Babad Tanah Minahasa.
Penulis Naskah Drama: Witho B. Abadi
Kategori: Naskah Drama Komedi yang tidak lucu.

Naskah Drama ini dimainkan oleh 5 orang. 4 Pria, 1 wanita. Menjadi 6 orang jika ditambah dengan Narrator.

Pemeran, berdasarkan pemunculan:
Narrator
Lumilumut
Karim A
Trotoar
Opo
Pemeran Pengganti

NARRATOR:
Ini adalah legenda rakyat yang diceritakan turun-temurun, dari mulut ke mulut tentang kisah cinta abadi antara sepasang manusia.

Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

(Narrator berhenti sejenak)

Mohon maaf, saya salah membaca naskah.
Inilah naskah yang sebenarnya.

Di sebuah tanah asing, seorang putri terdampar setelah diusir dari kerajaannya. Ia ditolong oleh seorang laki-laki dan dirawat di rumahnya. Beberapa hari kemudian, putri itu akhirnya tersadar dari pingsannya.
Lumilumut membuka matanya. Kepalanya terasa pusing. Ketika kesadarannya telah pulih, ia segera waspada dan beranjak bangun namun rasa nyeri di pinggangnya membuat ia harus kembali berbaring.
Setelah rasa nyeri di pinggangnya hilang, ia memandang sekeliling. Ia berada di sebuah kamar yang sederhana namun tertata rapi dan bersih.

(Pintu kamar terbuka, Karim A masuk dengan tongkat di tangannya membawa semangkok obat. Ia masuk sambil meraba-raba dengan tongkatnya, berjalan mendekati tempat tidur dimana Lumilumut berbaring. Tongkat kayunya meliuk-liuk ke sana ke mari mencari jalan hingga akhirnya berhenti di dada Lumilumut.

Karim A:
Ih.. apa ini eh... lombo-lombo...
(menusuk-nusuk dada Lumilumut dengan perlahan dan penasaran)

Lumilumut:
Woi ta pe dada itu tau!
(bangun dan duduk di kasur)

Karim A:
(Terkejut dan mundur beberapa langkah)
Oh, kamu sudah sadar. Maaf saya buta, jadi tidak tahu kalau kamu sudah sadar.

Lumilumut:
Dimana ini?

Karim A:
(Duduk di samping Lumilumut)
Ini kita pe rumah.
(menyodorkan mangkok berisi obat kepada Lumilumut)
Minumlah dulu obat ini, biar kamu cepat sembuh

Lumilumut menerima mangkok berisi obat itu dan meminumnya. Rasanya sangat pahit sehingga ia hampir muntah. Namun ia memaksakan diri menghabiskannya sedikit demi sedikit.

(GAYA DRAMA MURAHAN ON)

Karim A:
Siapakah namamu wahai wanita?

Lumilumut:
Namaku Lumilumut. Aku biasa dipanggil Lumut.

(GAYA DRAMA MURAHAN OFF)

Karim A:
Ooh, nama yang bagus. Kalau saya biasa dipanggil...
(berdiri, menari berkeliling gaya opera)
Karim A

Lumilumut:
Anda seorang tabib?

Karim A:
(Kembali duduk di kasur sambil mengelus-elus jenggotnya.)
(Gaya berpuisi sedih penuh perasaan)
Ahh.. semenjak saya buta, saya menjadi seorang ahli massage alias tukang pijit. Tapi sebelum itu saya pernah belajar ilmu pengobatan . . .
Sayang semenjak saya buta, saya sering salah meramu obat sehingga banyak pasien saya yang mati.

Lumilumut:
(Menyemburkan obat di mulutnya)
Pfffffffffffff!!!
Mangkok di tangan Lumilumut terlepas. Dengan terbatuk-batuk ia berusaha memuntahkan obat yang diminumnya.

Karim A:
(Gaya pidato)
Jangan khawatir! Sebab bukan saya yang meramu obat itu. Saya membelinya di apotik dekat terminal.

Lumilumut:
Oooh, maaf, kita pe kira kwa....

Karim A:
(Masih gaya pidato)
Tidak apa-apa. Itu juga obat kadaluarsa yang saya beli setengah harga.

Lumilumut:
Hoeeekkk!!
(Memasukkan jarinya sedalam mungkin ke dalam kerongkongannya, memaksa diri memuntahkan sisa-sisa obat yang terlanjur ditelan)

Karim A:
(Berpose narsis)
Saya memang tabib yang hebat. HUAHAHAHAHA...!!!

Lumilumut:
Eh, kalu boleh tau, om yang da tolong pa kita kong bawa kamari?

Bukang! Bukang kita. Kita talalu hina kalu mo samakan deng orang yang da tolong pa ngana itu. Bahkan... untuk mencuci bajunya pun aku tak layak!

Lumilumut:
Lalu, siapakah gerangan orang tersebut yang telah menolong saya?

Di depan pintu muncul Trotoar.

Trotoar:
(Menunjuk dadanya)
Itu aku!

Lumilumut:
(histeris)
Aaahh.. Suleeee...

Trotoar:
Bukan! Aku bukan Sule!

Lumilumut:
Lalu, siapa anda?

Trotoar:
(Pose)
I’m Batman!
Bukan!
Aku adalah...
(menari berkeliling gaya opera)
Karim B!!!

Karim A:
Ruci! Kita pe nama so Karim A, masa le ngana Karim B. Cari nama laeng kwa.

Trotoar:
Baiklah!
Aku adalah...
(menari berkeliling gaya opera)
Agneeeeer!!!

Karim A:
Yah noh. So rusak ni cirita kalu Agner pe nama ada di sejarah Minahasa.

Trotoar:
Baiklah!
Sebenarnya aku adalah...
(menari berkeliling gaya opera)
Tro... Toooooooar!

Karim A:
Perkenalkan, ini Trotoar. Dialah yang menyelamatkanmu dan membawamu ke sini.

Lumilumut:
Oh, terima kasih. Aku tak dapat membalas kebaikanmu.

Trotoar:
Nyanda perlu. Waktu kita ganti ngana pe baju kita so pegang-pegang pa ngana. Anggap jo lunas.

Lumulumut:
Ih.. macico!

Tiba-tiba terdengar suara tawa. Seorang perwira Kerajaan Utara bernama Opo masuk.

Opo:
Hahahahaha...

Trotoar:
Sapa ngoni? Mo ba apa dimana deng sapa?

Opo:
Aku adalah...
(menari berkeliling gaya opera)
Ooooo... pooooo...!!!
Dan aku adalah panglima dari Kerajaan Utara.
Kami mencari seorang gadis bernama Lumilumut. Kami tahu dia berada di sini.

Trotoar:
Nyanda ada nama Lumilumut di sini!

Lumilumut:
Kita! Kita pe nama Lumilumut. Kyapa da perlu apa?

Karim A:
Iiiiihh... pa bodok daaang.

Opo:
Anak buah! Seret wanita itu kemari!

Trotoar:
Anak buah sapa ini? Ngana da maso cuma sandiri.

Opo:
Oh, io kote, lupa.
Lumut! Kau harus ikut untuk menjadi istriku!

Trotoar:
(Menghadang)
Tunggu!
Dia bukan Lumilumut!
Namanya adalah Wawu!

Opo:
Nga pe kira torang biongo? Napa Wawu sana da bakar ikang di pante.
Minggir! Atau kau akan menjadi mayat!

Trotoar:
Baiklah!
Silahkan. Ayo jangan sungkan-sungkan, anggap saja rumah sendiri.
(mempersilahkan para tentara (Opo sendiri) untuk menangkap Lumilumut)

Lumilumut:
Ih, ih ih bagimana le ini. Masa ngana se biar dorang mo loku pa kita.

Trotoar:
Kalau begitu kau harus melangkahi mayatku!

Opo:
Rupanya kau punya nyali juga anak muda.
Sebutkan account Facebookmu biar aku tahu siapa yang kubunuh!

Trotoar:
Cih, aku tak sudi menerima permintaan pertemanan dengan orang seperti kau!

Opo:
Rupanya kau memang sudah bosan hidup! Bersiaplah menerima kematianmu!
(bersiap bertempur)

Trotoar:
Tunggu!

Opo:
Ada apa?

Trotoar:
Update status dulu di FB hehehe.
(mengambil HP dan update status)
Sedang bertarung dengan @Opo, panglima Kerajaan Utara.
Oke, klar!

Opo:
Sekarang terimalah kematianmu!
(bersiap menyerang)

Karim A:
Tunggu!
(memanggil Trotoar dan Opo mendekat. Menjelaskan dengan gaya wasit tinju)
Dilarang memukul wajah, dilarang memukul di bawah perut, belakang kepala, kemaluan dan punggung.
Paham?
Okay, Fight!

(Trotoar dan Opo memasang kuda-kuda tempur)

Trotoar:
Karim, cepat bawa Lumut pergi dari sini.

Karim A:
Ayo kita pergi. Kau tunjukkan jalan.

(Lumulumut segera membawa Karim pergi).

Opo:
Sekarang tinggal kita berdua. Menyerahlah.

Trotoar:
Tidak akan pernah!

Opo:
Kalau begitu matilah!
Hiaaat...
(Opo menyerang Trotoar)

Trotoar:
Tunggu!

Opo:
Ih, bagimana le ini dari tadi tunggu-tunggu trus!

Trotoar:
Kita kan pemeran utama, nda mungkin mo main adegan berbahaya.
(berteriak memanggil pemeran pengganti)
Pemeran pengantiiiii...

(Pemeran pengganti masuk dan mengambil posisi tempur)

Opo:
Ah, so ruci komang ini. Masa ngana pake pemeran pengganti kita nda?

Trotoar:
(menghibur Opo)
So bagitu po. Itu no depe beda antara jadi barol deng jadi musuh.

Opo:
Sudah! Ayo selesaikan pertarungan ini!

(Adegan laga)

(Setelah pertarungan sengit, Opo berhasil menjatuhkan Pemeran Pengganti dan menodongnya)

Opo:
Sekarang pergilah ke neraka!
(bersiap membunuh pemeran pengganti)

Trotoar:
Tunggu!

Opo:
No skarang mo tunggu apa le komaling?

Trotoar:
Sabar... kan so abis adegan laga, jadi somo kita ulang yang main.

(Trotoar menggantikan posisi pemeran pengganti)

Opo:
Sekarang pergilah kau ke neraka!
(bersiap membunuh Trotoar)

Trotoar:
Tunggu!

Opo:
(berhenti, berkacak pinggang dengan sangat kesal, menarik napas panjang, geleng-geleng kepala)
So sesat komaling ini, so sesat.
(menenangkan dirinya)
Kyapa komang skarang? Bilang jo.

Trotoar:
Bagini, kita kan pemeran utama ni cirita. Kalu kita mati berarti tamat dang ni cirita.

Opo:
Hi, kong bagimana dang?

Trotoar:
Yaaaa, berarti musti ngana yg mati. Nimbole kita.

Opo:
Ha? Memang musti bagitu so?

Trotoar:
Yah, so bagitu di naskah, mo bagimana lei.

Opo:
(pasrah)
No mana-mana jo dang.

(Trotoar berdiri lalu membunuh Opo. Opo terkapar meregang nyawa)

Trotoar:
Wahai panglima Kerajaan Utara. Kau memang hebat, tapi sayang, kemampuanmu tak dapat menandingi golok saktiku!

Opo:
Ho oh, mana mana jo pa ngana.

Trotoar:
Hahaha... akulah Trotoar, pendekar terhebat di tanah ini!

(Lumilumut dan Karim A masuk)

Lumilumut:
Trotoar... untunglah kau selamat.

Trotoar:
Lumut... sekarang tidak ada lagi yang akan mengganggumu

(Trotoar berlari ke sudut panggung, Trotoar ke sudut panggung yang satunya lagi)

(GAYA DRAMA MURAHAN ON)

Lumilumut:
Oh... Trotoar...

Trotoar:
Oh... Lumut...

(Dialog diulang-ulang selama Trotoar dan Lumilumut saling mendekat)

Trotoar:
Oh Lumut... ada yang ingin aku katakan padamu...

Lumilumut:
Katakanlah wahai Trotoar pahlawanku... katakanlah...

Trotoar:
Sebenarnya... aku...

Lumilumut:
Katakanlah... Katakan... jangan ragu...

Trotoar:
Sebenarnya... aku... mencintai....

Lumilumut:
Oh... aku juga mencintaimu
(bergerak memeluk Trotoar)

Trotoar:
(menghindar dari pelukan Lumilumut)
Karim!

(Trotoar dan Karim A saling berpegangan tangan dengan mesra.)

Lumilumut:
(menangis, kemudian mendekati mayat Opo, mengambil pedangnya)
(bersuara lirih)
Kalu memang nda ada yg cinta pa kita, lebe bae mati!

(Trotoar dan Karim A tidak mempedulikan)

(senyap)

Lumilumut:
(bersuara lebih keras)
Kalu memang nda ada yg cinta pa kita, lebe bae mati!

(Trotoar dan Karim A tidak mempedulikan)

(senyap)

Lumilumut:
(Berteriak keras)
Woi, mo bunuh diri kita!

(Trotoar kaget dan bergegas mencegah Lumilumut bunuh diri, namun terlambat, Lumilumut terlanjur mati duluan)

Karim A:
Mati dia?

Trotoar:
Io

Karim:
Yah noh, rusak cirita.

Trotoar:
Adoh, kong bagimana dang ini?
Biar besae, mar cuma dia satu-satunya parampuang di tanah ini.
(Berteriak sambil menghadap langit)
Kong bagimana torang mo membangun peradaban daaaaaaang...!

NARRATOR:
Demikianlah akhir dari cerita ini. Trotoar hidup berdua dengan Karim sampai saatnya Toar dan Lumimuut datang ke tanah ini dan membangun peradaban Minahasa. 

Guru Kami

DUO MASTER di TEATER DJIWO

         Beliau-beliau adalah orang-orang yang berjasa besar di sangar teater djiwo,yang sebelah kanan (baju hitam) adalah Mas JUKIE ALAMSYAH  yang biasa dipanggil dg sebutan Cak FU’AT,beliau adalah pembimbing sekaligus pelatih di teater kami,nah kalo yang sebelah kiri itu adalah pembina,pelatih,pembimbing,pengayom dan pelopor  teater djiwo beliu bernama Bapak SUWASIS Spd.
         Beliau berdua bagaikan air yang datang di kala bumi kekeringan,bagaikan oksigen yang senantiasa ada dikala sesak menerpa,,,
         Berbagai masalah datang menghampiri teater kami,tapi berkat adanya dorongan serta bimbingan beliau masalah yang membuat galau segera hilang tanpamenunggu lama.
          Berkat beliau-beliau pula wawasan kami di dunia teater serta seni menjadi bertambah,tidak hanya itu,kami yang mulanya nakal berkat didikan dari mereka alhamdulillah kenakalan kami berkurang sedikit demi sedikit..
“THANKS TO CAK FU’AT & PAK WASIS”

Berperan



           BERPERAN merupakan kegiatan yang sangat digemari bocah” teater djiwo,sebisa mungkin kami berlomba-lomba untuk berperan dengan baik ketika latihan maupun ketika pentas berlangsung,karena jika peran kita bagus maka akan timbul kepuasan pada diri kita,dan selalu ingin mencoba lagi(KETAGIHAN).

Uji Mental


 UJI MENTAL  termasuk latihan yang dilakukan untuk melatih mental setiap anak teater ,,,hal ini digunakan agar setiap bhocah teater lebih berani berEKSPRESI,tidak malu dalam berperan,dan untuk menumbuhkan MENTAL BAJA.
*TAPI BUKAN UNTUK BELAJAR JADI ORGIL LOCH….!*

Meditasi


            MEDITASI  adalah salah satu latihan yang sering kita lakukan,latihan ini berguna untuk melatih konsentrasi.
Namun banyak anak teater yang mengeluh dalam latihan ini,mereka mengeluh karena dalam latihan ini mereka akan sisuguhi dengan berbagai goda’an baik dari lingkungan maupun dari sang pelatih,diantaranya:Digigit nyamuk & semut,diterpa dinginnya angin,kepanasan,diglitiki,dll.
Namun jika meditasi dilakukan dengan konsentrasi penuh,maka semua goda’an itu tak akan tetrasa.

Sunday, October 16, 2011

Musikalisasi

KOLABORASI MUSIK YG MENGGUGAH DJIWA JIKA MENDENGARKANNYA,,,,
         MUSIKALISASI  DIGARAP  DenGaN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MENGHASILKAN KESELARASAN & KESERESIAN ANTARA MUSIK DG PERAN YG SEDANG DIMAINKAN.
   T`k hanya itu,di teater kami juga sebisa mungkin untuk selalu menampilkan yg lebih "WAW " yaitu dengan menambah daya tarik bagi penonton dibagian latar/tempat sa'at pementasan berlangsung sesuai tema pada pementasan.Sehingga menghasilkan hasil yng lumayan bahkan bisa dibilang sangat MENAKJUBKAN......!!!!!

Puisi

         TAK KUAT
Aku tak tahu lagi apa maksud dari hidup ini
Teronbang-ambing sapa'an angin
Terbasahi jernihnya tetesan hujan dan keringat
Aku rela melontarkan tubuh ku demi mendapatkan selembar kertas kecil yang sangat berharga
Aku tak kuat
Aku bagaikan rimbunan alang-alang di tengah jalan
Aku tak tahu seberapa tahan aku dangan garangnya hidup ini
Aku tak kuat
Kini hanyalah serpihan do'a yang bisa aku gunakan sebagai penghibur galau hati

Friday, October 7, 2011

TEATER DJIWO KITA

Suatu keinginan yaitu selalu bersama seiring bertambahnya waktu,
Memberikan yang terbaik bagi setiap orang yang kita temui,meski tidak dalam pemntasan,

Tak mau kalah dan mengalah dalam persaingan di dunia TEATER,
Berdjiwa seni yang kian membara bagaikan api yang menyala merombak dunia,

Tidak mengelih dalam menerima kekalahan dan tetap berusaha untuk menjadi yang TERBAIK & TERUNGGUL,

Monday, October 3, 2011

SITEMAP


Memuat...

Sunday, October 2, 2011

Privace Policy


Here is a Privace Policy http://djiwoteater.blogspot.com/ you should read. While this is the link Google Privacy Police http://www.google.com/intl/en/policies/privacy/ and Google Adsense Privacy Policy http://support.google.com/adsense/bin/answer.py?hl = en & answer = 48182 for our review.


What information do we collect?

We will not give you access to the information on our website to anyone, anytime, anywhere. This policy is in accordance with the Law on Information Processing Online.

Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on my site.
Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to your users based on their visit to your sites and other sites on the Internet.
Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy..

What do we use your information for?

Any of the information we collect from you may be used in one of the following ways:

- To personalize your experience
(your information helps us to better respond to your individual needs)

- To improve our website
(we continually strive to improve our website offerings based on the information and feedback we receive from you)

- To improve customer service
(your information helps us to more effectively respond to your customer service requests and support needs)


- To administer a contest, promotion, survey or other site feature



How do we protect your information?

We implement a variety of security measures to maintain the safety of your personal information when you enter, submit, or access your personal information in this website.

Do we use cookies?

Yes (Cookies are small files that a site or its service provider transfers to your computers hard )


drive through your Web browser (if you allow) that enables the sites or service providers systems to recognize your browser and capture and remember certain information

We use cookies to understand and save your preferences for future visits, keep track of advertisements and compile aggregate data about site traffic and site interaction so that we can offer better site experiences and tools in the future.

Do we disclose any information to outside parties?

We do not sell, trade, or otherwise transfer to outside parties your personally identifiable information. This does not include trusted third parties who assist us in operating our website, conducting our business, or servicing you, so long as those parties agree to keep this information confidential. We may also release your information when we believe release is appropriate to comply with the law, enforce our site policies, or protect ours or others rights, property, or safety. However, non-personally identifiable visitor information may be provided to other parties for marketing, advertising, or other uses.

Third party links

Occasionally, at our discretion, we may include or offer third party products or services on our website. These third party sites have separate and independent privacy policies. We therefore have no responsibility or liability for the content and activities of these linked sites. Nonetheless, we seek to protect the integrity of our site and welcome any feedback about these sites.

Childrens Online Privacy Protection Act Compliance

We are in compliance with the requirements of COPPA (Childrens Online Privacy Protection Act), our policy is located at  ASUS Indonesia PC.

Online Privacy Policy Only

This online privacy policy applies only to information collected through our website and not to information collected offline.

Terms and Conditions

Please also visit our Terms and Conditions section establishing the use, disclaimers, and limitations of liability governing the use of our website at http://djiwoteater.blogspot.com/

Your Consent

By using our site, you consent to our web site privacy policy.

Changes to our Privacy Policy

If we decide to change our privacy policy, we will post those changes on this page, send an email notifying you of any changes, and/or update the Privacy Policy modification date below.